Tunas kasih lahir sebagai wujud
kepedulian yang besar dari Pdt.Solaiman Budi Agung terhadap CFMU/Chinese
Foreign Mission Union (sekarang GKKA) yang digembalakannya. Letak gereja yang
berhadapan dengan sekolah (Lokasi SMPN 2 sekarang) memungkinkan Pdt.Solaiman
melihat kegiatan belajar sehari-hari. Ia sangat prihatin melihat seringnya
anak-anak jemaat bermain di halaman gereja pada jam-jam belajar dengan alasan
guru belum datang. Kondisi ini
membangkitkan keinginanya untuk membuka
sekolah yang dapat memberikan pendidikan sepatutnya, khususnya bagi jemaat gereja. Keinginan yang kuat
disertai dengan doa yang tekun pasti akan membuahkan hasil, itulah keyakinan.
Pada tanggal 12 Februari 1972, dengan hikmat dan pertolongan Tuhan, SD Kristen Tunas Kasih dibuka. Karena keterbatasan ruang, maka jadwal belajar dibagi pagi dan siang hari. Jadwal belajar untuk siswa kelas 1,2, dan 3 adalah pagi, sedangkan siang hari untuk siswa kelas 4 dan 5. Puji Tuhan! Sambutan masyarakat atas berdirinya sekolah Tunas Kasih amat luar biasa, terutama dari kalangan keturunan. Yayasan membangun lagi 3 ruang belajar diatas ruang belajar yang sudah ada.
Pada tanggal 12 Februari 1972, dengan hikmat dan pertolongan Tuhan, SD Kristen Tunas Kasih dibuka. Karena keterbatasan ruang, maka jadwal belajar dibagi pagi dan siang hari. Jadwal belajar untuk siswa kelas 1,2, dan 3 adalah pagi, sedangkan siang hari untuk siswa kelas 4 dan 5. Puji Tuhan! Sambutan masyarakat atas berdirinya sekolah Tunas Kasih amat luar biasa, terutama dari kalangan keturunan. Yayasan membangun lagi 3 ruang belajar diatas ruang belajar yang sudah ada.
Tahun berikutnya kelas 6
dibuka. Yayasan membangun lagi sebuah gedung berlantai 2 dengan ruang kelas
berjumlah 6 lokal. Selanjutnya Taman kanak-kanak dibuka dengan menggunakan
ruang belajar yang sama. Sedang untuk menampung lulusan SD Tunas Kasih, maka pada
tanggal 10 Januari 1974 SMP Kristen Tunas Kasih dibuka dengan siswa berjumlah 7
orang.
Pada tanggal 20 Juli 1980,
Yayasan membuka SMA Kristen Tunas Kasih. Namun karena jumlah siswa yang sedikit
dan dana yang minim, maka Yayasan memutuskan untuk menutupnya pada tahun 1990
dan mambukanya kembali pada tahun 2007/2008.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar